Cara Belajar Investasi Saham Untuk Pemula

by Alex Braham 42 views

Investasi saham bisa terlihat rumit pada awalnya, tapi jangan khawatir, guys! Dengan pendekatan yang tepat dan sedikit kesabaran, siapa pun bisa belajar dan sukses di dunia investasi saham. Artikel ini akan membahas langkah-langkah penting untuk memulai investasi saham, dari pemahaman dasar hingga strategi lanjutan. Yuk, simak!

1. Pahami Dasar-Dasar Investasi Saham

Sebelum terjun lebih dalam, penting untuk memahami apa itu saham dan bagaimana pasar saham bekerja. Saham adalah bukti kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Ketika kamu membeli saham, kamu sebenarnya membeli sebagian kecil dari perusahaan tersebut. Harga saham bisa naik atau turun tergantung pada kinerja perusahaan dan sentimen pasar.

Memahami istilah-istilah penting:

  • Saham: Bagian kepemilikan dalam sebuah perusahaan.
  • Dividen: Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.
  • Capital Gain: Keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli saham.
  • Broker: Perusahaan atau individu yang memfasilitasi jual beli saham.
  • Indeks Saham: Ukuran kinerja pasar saham secara keseluruhan (contoh: IHSG di Indonesia).
  • Portofolio: Kumpulan investasi yang kamu miliki.

Selain itu, penting juga untuk memahami berbagai jenis saham yang ada, seperti saham blue-chip (saham perusahaan besar dengan kinerja stabil) dan saham growth (saham perusahaan dengan potensi pertumbuhan tinggi).

Untuk memulai perjalanan investasi saham, langkah pertama yang krusial adalah memahami dasar-dasar investasi itu sendiri. Investasi saham, pada intinya, adalah membeli sebagian kecil kepemilikan sebuah perusahaan dengan harapan nilai kepemilikan tersebut akan meningkat seiring waktu. Saham mewakili klaim atas aset dan pendapatan perusahaan. Sebagai pemegang saham, Anda berpotensi mendapatkan keuntungan melalui dua cara utama: dividen dan capital gain.

Dividen adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Tidak semua perusahaan membayar dividen, terutama perusahaan yang sedang dalam fase pertumbuhan dan memilih untuk menginvestasikan kembali keuntungan mereka untuk ekspansi. Capital gain terjadi ketika Anda menjual saham dengan harga yang lebih tinggi dari harga pembelian. Keuntungan ini mencerminkan peningkatan nilai perusahaan dan kepercayaan investor terhadap prospeknya.

Pasar saham adalah tempat di mana saham diperdagangkan. Harga saham ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Faktor-faktor seperti kinerja keuangan perusahaan, kondisi ekonomi, berita industri, dan sentimen investor dapat memengaruhi harga saham. Memahami dinamika pasar saham adalah kunci untuk membuat keputusan investasi yang cerdas. Ada dua jenis pasar saham utama: pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer adalah tempat perusahaan menjual saham baru kepada publik melalui Initial Public Offering (IPO). Pasar sekunder adalah tempat investor memperdagangkan saham yang sudah ada.

Sebelum Anda mulai berinvestasi, ada beberapa istilah penting yang perlu Anda kuasai. Broker adalah perantara yang memfasilitasi pembelian dan penjualan saham. Anda akan memerlukan akun broker untuk berdagang di pasar saham. Indeks saham adalah ukuran kinerja pasar saham secara keseluruhan. Indeks saham yang paling dikenal di Indonesia adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Portofolio adalah kumpulan investasi yang Anda miliki. Diversifikasi portofolio adalah strategi penting untuk mengurangi risiko dengan menyebar investasi Anda ke berbagai saham dan aset lainnya.

Memahami berbagai jenis saham juga penting. Saham blue-chip adalah saham perusahaan besar dan mapan dengan rekam jejak kinerja yang kuat dan dividen yang konsisten. Saham growth adalah saham perusahaan yang diharapkan tumbuh lebih cepat dari rata-rata industri. Saham value adalah saham yang diperdagangkan dengan harga yang lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Setiap jenis saham memiliki karakteristik risiko dan potensi keuntungan yang berbeda.

2. Buka Rekening Saham

Setelah memahami dasar-dasarnya, langkah selanjutnya adalah membuka rekening saham di perusahaan sekuritas atau broker. Pilih broker yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Pertimbangkan faktor-faktor seperti biaya transaksi, platform trading yang mudah digunakan, dan layanan riset yang disediakan.

Tips memilih broker:

  • Legalitas: Pastikan broker terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Biaya: Bandingkan biaya transaksi dan biaya lainnya antar broker.
  • Platform: Pilih platform trading yang mudah digunakan dan sesuai dengan kebutuhanmu.
  • Riset: Pertimbangkan broker yang menyediakan layanan riset dan analisis yang berkualitas.
  • Layanan: Pilih broker yang menawarkan layanan pelanggan yang responsif dan membantu.

Proses pembukaan rekening saham biasanya melibatkan pengisian formulir aplikasi dan penyertaan dokumen-dokumen seperti KTP dan NPWP. Setelah rekening dibuka, kamu perlu menyetor dana ke rekening tersebut sebelum bisa mulai membeli saham.

Setelah Anda membekali diri dengan pengetahuan dasar tentang investasi saham, langkah selanjutnya adalah membuka rekening saham. Rekening saham adalah pintu gerbang Anda untuk berpartisipasi dalam pasar saham. Anda akan memerlukan rekening ini untuk membeli dan menjual saham secara legal dan efisien. Memilih broker yang tepat adalah keputusan penting yang akan memengaruhi pengalaman investasi Anda.

Ada banyak perusahaan sekuritas atau broker yang menawarkan layanan pembukaan rekening saham. Penting untuk melakukan riset dan membandingkan berbagai pilihan sebelum membuat keputusan. Pertimbangkan faktor-faktor seperti biaya transaksi, platform perdagangan, layanan pelanggan, dan reputasi broker. Biaya transaksi dapat bervariasi secara signifikan antar broker. Beberapa broker menawarkan biaya yang lebih rendah, tetapi mungkin mengenakan biaya tambahan untuk layanan lain. Platform perdagangan harus mudah digunakan dan menyediakan alat analisis yang Anda butuhkan untuk membuat keputusan investasi yang cerdas. Layanan pelanggan yang responsif dan membantu sangat penting jika Anda mengalami masalah atau memiliki pertanyaan.

Reputasi broker adalah faktor penting lainnya yang perlu dipertimbangkan. Pilih broker yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi industri jasa keuangan di Indonesia. Memastikan bahwa broker Anda diawasi oleh OJK akan memberikan Anda perlindungan tambahan.

Proses pembukaan rekening saham biasanya melibatkan pengisian formulir aplikasi dan penyertaan dokumen-dokumen identifikasi seperti KTP dan NPWP. Anda juga mungkin perlu memberikan informasi tentang tujuan investasi Anda dan toleransi risiko Anda. Setelah rekening Anda dibuka, Anda akan diminta untuk menyetor dana ke rekening tersebut sebelum Anda dapat mulai membeli saham. Dana ini akan digunakan untuk membeli saham yang Anda inginkan.

Beberapa broker menawarkan rekening demo yang memungkinkan Anda untuk berlatih berdagang dengan uang virtual sebelum Anda mempertaruhkan uang sungguhan. Ini adalah cara yang bagus untuk mempelajari cara menggunakan platform perdagangan dan menguji strategi investasi Anda tanpa risiko kehilangan uang. Setelah Anda merasa nyaman dengan platform perdagangan dan strategi investasi Anda, Anda dapat mulai berinvestasi dengan uang sungguhan.

3. Tentukan Tujuan Investasi dan Profil Risiko

Sebelum membeli saham pertama, tentukan tujuan investasimu. Apakah kamu ingin mendapatkan pendapatan pasif melalui dividen, atau mencari pertumbuhan modal jangka panjang? Tujuan investasi akan memengaruhi jenis saham yang kamu pilih dan strategi investasi yang kamu gunakan.

Selain tujuan investasi, penting juga untuk memahami profil risikomu. Seberapa besar kerugian yang bisa kamu toleransi? Jika kamu seorang investor konservatif, kamu mungkin lebih cocok dengan saham-saham blue-chip yang stabil. Jika kamu lebih agresif, kamu mungkin tertarik dengan saham-saham growth yang berpotensi memberikan keuntungan lebih tinggi, tetapi juga memiliki risiko yang lebih besar.

Jenis-jenis profil risiko:

  • Konservatif: Menghindari risiko dan fokus pada investasi yang aman.
  • Moderat: Menerima sedikit risiko untuk mendapatkan potensi keuntungan yang lebih tinggi.
  • Agresif: Menerima risiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan potensi keuntungan yang jauh lebih tinggi.

Menentukan tujuan investasi dan profil risiko adalah langkah krusial dalam perjalanan investasi saham Anda. Tujuan investasi Anda akan memandu keputusan investasi Anda dan membantu Anda memilih strategi yang tepat. Profil risiko Anda akan menentukan seberapa banyak risiko yang Anda bersedia ambil dalam investasi Anda.

Tujuan investasi dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Beberapa orang mungkin berinvestasi untuk mempersiapkan dana pensiun, sementara yang lain mungkin berinvestasi untuk membeli rumah atau mobil. Tujuan investasi Anda harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART). Misalnya, tujuan investasi SMART adalah "mengumpulkan Rp 500 juta dalam 10 tahun untuk dana pensiun dengan berinvestasi dalam saham dan obligasi."

Profil risiko mencerminkan kemampuan dan kemauan Anda untuk mengambil risiko dalam investasi Anda. Ada tiga jenis profil risiko utama: konservatif, moderat, dan agresif. Investor konservatif lebih memilih investasi yang aman dengan potensi keuntungan yang lebih rendah. Investor moderat bersedia mengambil sedikit risiko untuk mendapatkan potensi keuntungan yang lebih tinggi. Investor agresif bersedia mengambil risiko yang lebih tinggi untuk mendapatkan potensi keuntungan yang jauh lebih tinggi.

Profil risiko Anda akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, pendapatan, pengeluaran, tujuan keuangan, dan jangka waktu investasi Anda. Investor yang lebih muda dengan jangka waktu investasi yang lebih panjang cenderung memiliki profil risiko yang lebih agresif. Investor yang lebih tua dengan jangka waktu investasi yang lebih pendek cenderung memiliki profil risiko yang lebih konservatif.

Setelah Anda menentukan tujuan investasi dan profil risiko Anda, Anda dapat mulai memilih saham yang sesuai. Investor konservatif mungkin lebih memilih saham blue-chip dengan dividen yang stabil. Investor moderat mungkin memilih kombinasi saham blue-chip dan saham growth. Investor agresif mungkin fokus pada saham growth dengan potensi keuntungan yang tinggi.

4. Lakukan Riset dan Analisis

Sebelum membeli saham, lakukan riset dan analisis mendalam tentang perusahaan tersebut. Pelajari laporan keuangan perusahaan, berita industri, dan analisis dari para ahli. Gunakan berbagai sumber informasi untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang prospek perusahaan.

Jenis-jenis analisis:

  • Analisis Fundamental: Menganalisis kinerja keuangan perusahaan untuk menentukan nilai intrinsiknya.
  • Analisis Teknikal: Menganalisis grafik harga saham untuk mengidentifikasi tren dan pola.

Selain itu, penting juga untuk memahami faktor-faktor makroekonomi yang dapat memengaruhi pasar saham, seperti suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.

Melakukan riset dan analisis adalah fondasi dari investasi saham yang sukses. Sebelum Anda menginvestasikan uang Anda dalam saham suatu perusahaan, penting untuk memahami bisnis perusahaan, kinerja keuangannya, dan prospek pertumbuhannya. Riset dan analisis akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan meningkatkan peluang Anda untuk menghasilkan keuntungan.

Ada dua jenis analisis utama yang digunakan oleh investor saham: analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental melibatkan peninjauan laporan keuangan perusahaan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Tujuannya adalah untuk menentukan nilai intrinsik perusahaan, yaitu nilai sebenarnya dari perusahaan berdasarkan aset, pendapatan, dan potensi pertumbuhannya. Analisis fundamental juga mempertimbangkan faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, tren industri, dan lanskap kompetitif.

Analisis teknikal melibatkan studi tentang grafik harga saham dan indikator teknis untuk mengidentifikasi tren dan pola yang dapat mengindikasikan pergerakan harga di masa depan. Analis teknikal percaya bahwa sejarah harga saham cenderung berulang dan bahwa pola-pola tertentu dapat memberikan petunjuk tentang arah harga di masa depan. Analisis teknikal sering digunakan untuk mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang optimal untuk perdagangan jangka pendek.

Selain analisis fundamental dan teknikal, penting juga untuk mengikuti berita dan perkembangan terbaru yang berkaitan dengan perusahaan dan industri tempat perusahaan beroperasi. Berita dan perkembangan ini dapat memengaruhi sentimen investor dan harga saham. Anda dapat menemukan berita dan informasi tentang perusahaan dari berbagai sumber, termasuk laporan keuangan perusahaan, situs web berita keuangan, dan media sosial.

Melakukan riset dan analisis membutuhkan waktu dan usaha, tetapi sangat penting untuk kesuksesan investasi Anda. Semakin banyak Anda tahu tentang perusahaan dan industri tempat perusahaan beroperasi, semakin baik Anda dapat membuat keputusan investasi yang terinformasi.

5. Mulai dengan Dana Kecil

Jangan terburu-buru menginvestasikan semua uangmu sekaligus. Mulailah dengan dana kecil yang siap kamu hilangkan. Ini akan membantumu belajar dan beradaptasi dengan pasar saham tanpa mengambil risiko yang terlalu besar. Seiring waktu dan pengalaman, kamu bisa meningkatkan jumlah investasimu secara bertahap.

Manfaat memulai dengan dana kecil:

  • Mengurangi risiko: Membatasi kerugian jika investasi tidak berjalan sesuai harapan.
  • Belajar tanpa tekanan: Memberikan kesempatan untuk belajar dan beradaptasi tanpa tekanan finansial yang besar.
  • Membangun kepercayaan diri: Memberikan pengalaman positif dan membangun kepercayaan diri dalam berinvestasi.

Memulai dengan dana kecil adalah strategi yang bijaksana bagi investor pemula. Investasi saham melibatkan risiko, dan ada kemungkinan Anda bisa kehilangan uang. Dengan memulai dengan dana kecil, Anda membatasi potensi kerugian Anda dan memberi diri Anda kesempatan untuk belajar dan beradaptasi dengan pasar saham tanpa tekanan finansial yang besar.

Selain itu, memulai dengan dana kecil memungkinkan Anda untuk menguji strategi investasi Anda dan melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak. Anda dapat mencoba berbagai saham dan sektor untuk melihat mana yang paling cocok untuk Anda. Anda juga dapat menggunakan dana kecil untuk bereksperimen dengan berbagai teknik analisis dan manajemen risiko.

Seiring waktu dan pengalaman, Anda dapat meningkatkan jumlah investasi Anda secara bertahap. Semakin banyak Anda belajar dan semakin percaya diri Anda dalam kemampuan investasi Anda, semakin banyak uang yang dapat Anda investasikan. Namun, penting untuk selalu berinvestasi hanya dengan uang yang Anda mampu kehilangan. Jangan pernah berinvestasi dengan uang yang Anda butuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar Anda atau membayar hutang.

Memulai dengan dana kecil juga membantu Anda membangun kepercayaan diri dalam berinvestasi. Ketika Anda melihat investasi Anda tumbuh, Anda akan merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus belajar dan berinvestasi. Kepercayaan diri adalah kunci untuk kesuksesan investasi jangka panjang.

6. Diversifikasi Portofolio

Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi portofolio adalah strategi penting untuk mengurangi risiko dengan menyebar investasi ke berbagai saham dari berbagai sektor. Dengan diversifikasi, jika satu saham mengalami penurunan, kerugianmu bisa diimbangi oleh keuntungan dari saham lain.

Cara melakukan diversifikasi:

  • Investasi di berbagai sektor: Pilih saham dari sektor yang berbeda, seperti teknologi, keuangan, energi, dan kesehatan.
  • Investasi di berbagai ukuran perusahaan: Pilih saham dari perusahaan besar (blue-chip), menengah (mid-cap), dan kecil (small-cap).
  • Investasi di berbagai wilayah geografis: Pertimbangkan investasi di pasar saham internasional.

Diversifikasi portofolio adalah strategi manajemen risiko yang penting yang melibatkan penyebaran investasi Anda ke berbagai aset yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko keseluruhan portofolio Anda dengan memastikan bahwa Anda tidak terlalu bergantung pada kinerja satu investasi tunggal.

Diversifikasi dapat dicapai dengan berinvestasi di berbagai saham, obligasi, reksa dana, dan aset lainnya. Anda juga dapat melakukan diversifikasi dengan berinvestasi di berbagai sektor industri, wilayah geografis, dan kelas aset. Semakin beragam portofolio Anda, semakin kecil kemungkinan Anda akan mengalami kerugian besar jika satu investasi tunggal berkinerja buruk.

Salah satu cara untuk melakukan diversifikasi adalah dengan berinvestasi di reksa dana. Reksa dana adalah kumpulan investasi yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Ketika Anda berinvestasi di reksa dana, Anda membeli saham dana tersebut, yang kemudian diinvestasikan dalam berbagai aset yang berbeda. Ini memberi Anda diversifikasi instan tanpa harus melakukan riset dan memilih investasi individual.

Cara lain untuk melakukan diversifikasi adalah dengan berinvestasi di berbagai saham yang berbeda. Anda dapat memilih saham dari berbagai sektor industri dan ukuran perusahaan. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di saham internasional untuk lebih mendiversifikasi portofolio Anda.

Penting untuk diingat bahwa diversifikasi tidak menjamin keuntungan atau melindungi Anda dari kerugian. Namun, diversifikasi dapat membantu mengurangi risiko keseluruhan portofolio Anda dan meningkatkan peluang Anda untuk mencapai tujuan investasi jangka panjang Anda.

7. Belajar dari Kesalahan

Investasi saham tidak selalu berjalan mulus. Kamu pasti akan membuat kesalahan di sepanjang jalan. Yang penting adalah belajar dari kesalahan tersebut dan tidak mengulanginya di masa depan. Analisis apa yang salah, mengapa salah, dan bagaimana kamu bisa menghindarinya di masa depan.

Tips belajar dari kesalahan:

  • Catat setiap transaksi: Catat setiap transaksi yang kamu lakukan, termasuk alasanmu membeli atau menjual saham.
  • Evaluasi secara berkala: Evaluasi kinerja portofoliomu secara berkala dan identifikasi kesalahan yang kamu lakukan.
  • Cari mentor: Bergabunglah dengan komunitas investor atau cari mentor yang berpengalaman.

Belajar dari kesalahan adalah bagian penting dari proses menjadi investor yang sukses. Tidak ada investor yang sempurna, dan semua orang membuat kesalahan dari waktu ke waktu. Namun, investor yang sukses belajar dari kesalahan mereka dan menggunakan kesalahan tersebut sebagai kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan investasi mereka.

Salah satu cara untuk belajar dari kesalahan adalah dengan mencatat setiap transaksi yang Anda lakukan. Catat alasan Anda membeli atau menjual saham, harga pembelian atau penjualan, dan tanggal transaksi. Kemudian, evaluasi kinerja portofolio Anda secara berkala dan identifikasi kesalahan yang Anda lakukan. Mengapa Anda membuat keputusan itu? Apa yang bisa Anda lakukan secara berbeda di masa depan?

Cara lain untuk belajar dari kesalahan adalah dengan mencari mentor yang berpengalaman. Seorang mentor dapat memberikan panduan dan saran yang berharga berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Mereka juga dapat membantu Anda mengidentifikasi kesalahan yang mungkin tidak Anda sadari sendiri.

Bergabung dengan komunitas investor juga dapat bermanfaat. Dalam komunitas investor, Anda dapat berbagi pengalaman Anda dengan investor lain dan belajar dari kesalahan mereka. Anda juga dapat memperoleh wawasan dan perspektif baru tentang pasar saham.

8. Investasi Jangka Panjang

Investasi saham sebaiknya dilakukan untuk jangka panjang. Pasar saham bisa berfluktuasi dalam jangka pendek, tetapi secara historis cenderung memberikan keuntungan yang signifikan dalam jangka panjang. Jangan panik saat pasar turun, dan jangan tergoda untuk menjual sahammu saat pasar naik. Tetaplah pada strategi investasi yang telah kamu tetapkan dan fokus pada tujuan jangka panjangmu.

Manfaat investasi jangka panjang:

  • Memanfaatkan compounding interest: Keuntungan dari investasi sebelumnya akan menghasilkan keuntungan tambahan.
  • Mengurangi dampak fluktuasi pasar: Fluktuasi pasar jangka pendek akan kurang berpengaruh pada investasi jangka panjang.
  • Mencapai tujuan keuangan jangka panjang: Memungkinkanmu mencapai tujuan keuangan seperti pensiun atau membeli rumah.

Investasi jangka panjang adalah strategi investasi yang berfokus pada pertumbuhan aset selama periode waktu yang lama, biasanya lebih dari lima tahun. Investor jangka panjang cenderung mengabaikan fluktuasi pasar jangka pendek dan fokus pada potensi pertumbuhan jangka panjang dari investasi mereka. Investasi jangka panjang dapat menjadi cara yang efektif untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti pensiun, membeli rumah, atau membayar pendidikan anak.

Salah satu manfaat utama dari investasi jangka panjang adalah kemampuan untuk memanfaatkan compounding interest. Compounding interest adalah proses di mana keuntungan dari investasi sebelumnya menghasilkan keuntungan tambahan. Seiring waktu, compounding interest dapat secara signifikan meningkatkan nilai investasi Anda.

Manfaat lain dari investasi jangka panjang adalah mengurangi dampak fluktuasi pasar. Pasar saham dapat berfluktuasi secara signifikan dalam jangka pendek, tetapi secara historis cenderung memberikan keuntungan yang signifikan dalam jangka panjang. Dengan berinvestasi untuk jangka panjang, Anda dapat mengurangi dampak fluktuasi pasar jangka pendek dan meningkatkan peluang Anda untuk mencapai tujuan investasi Anda.

Investasi jangka panjang membutuhkan disiplin dan kesabaran. Penting untuk tetap berpegang pada strategi investasi Anda dan tidak panik menjual investasi Anda ketika pasar turun. Anda juga harus siap untuk melakukan penyesuaian pada portofolio Anda dari waktu ke waktu seiring dengan perubahan tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

Kesimpulan

Belajar investasi saham membutuhkan waktu dan usaha, tetapi hasilnya bisa sangat memuaskan. Dengan memahami dasar-dasarnya, membuka rekening saham, menentukan tujuan investasi dan profil risiko, melakukan riset dan analisis, memulai dengan dana kecil, diversifikasi portofolio, belajar dari kesalahan, dan berinvestasi jangka panjang, kamu bisa meningkatkan peluangmu untuk sukses di pasar saham. Jangan takut untuk memulai, dan jangan pernah berhenti belajar! Selamat berinvestasi, guys!